Senin, 18 Mei 2009

SBY ber Budi yakin lolos


Pasangan calon presiden dan wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono "SBY Berbudi" diyakini bakal mulus memenangkan persaingan meraih kursi RI 1 dan RI 2 untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

Pengamat politik Universitas Sumatera Utara (USU), Warjio, SS, MA, di Medan, Senin, mengatakan pemilihan presiden yang digelar 8 Juni 2009 akan berlangsung ketat, namun pasangan SBY-Boediono diyakini akhirnya akan meraih suara terbanyak.

"Pasangan SBY-Boediono ini memiliki banyak kelebihan dibidangnya masing-masing. Dengan pengalamannya memimpin selama lima tahun, SBY dinilai cukup berhasil memajukan bangsa ini, artinya SBY adalah sosok yang penuh dengan prestasi," ucapnya.

Sedangkan Boediono terkenal cerdas dan rendah hati. Prestasinya selama memimpin Bank Indonesia juga cukup diacungi jempol.

Dengan pengalaman mereka masing-masing yang dinilai cukup sukses itu, dapat menjadi modal dikenal dan dipilih rakyat untuk duduk sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia.

"SBY adalah figur yang menarik, posisinya sebagai incumbent tentunya juga akan mendapat dukungan luas dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masyarakat golongan bawah penerima BLT.

Ia mengatakan, sosok SBY yang cukup dicintai masyarakat sudah dibuktikannya dalam pemilu legislatif yang lalu.

Kemenangan Demokrat meraih suara terbanyak pada pemilihan legislatif yang lalu dapat menjadi salah satu bukti bahwa sosok SBY cukup dikenal dihati rakyat.

"Tanpa SBY belum tentu Demokrat akan menjadi pememang dalam pemilu legislatif. Jadi dapat diartikan Demokrat adalah SBY," katanya.

Namun begitu, tambah kandidat Doktor dari Universiti Sain Malaysia ini, pasangan capres dan cawapres lainnya juga tidak dapat dianggap ringan, karena masing-masing calon itu juga memiliki basis pendukungnya.

Misalnya saja, pasangan JK-Wiranto, merupakan pasangan yang mewakili suara Jawa dan luar Jawa terutama dari Indonesia Timur, berbeda dengan pasangan lainnya yang semuanya berasal dari Jawa.

JK memiliki basis masa yang cukup besar di daerah-daerah, apalagi bila jika mesin politiknya dari Golkar berjalan dengan efektif, sementara Wiranto mantan Panglima ABRI cukup berpengalaman dibidang keamanan.

"Begitu juga dengan pasangan Megawati-Prabowo yang dianggap memiliki pendukung dari kalangan bawah seperti nelayan, petani dan pedagang kecil," katanya. (*)


0 komentar: